Dalam sebuah kajian ibu2, saya membuka sesi tanya jawab diawal, tidak lain tujuan saya adalah agar suasananya cair, dalam rangka mengetahui betul kebutuhan peserta, lebih ingin sharing hal2 yang sedang "in" atau agar peserta juga bertanggungjawab terhadap kehadirannya, namun naas sebenarnya saat hal demikian muncul hal2 yang tidak baik atau bahkan setan memainkan peran agar orang "ujub" (bangga, pen) pada amalan2nya.
Mas ustadz (kata ini biasa sering saya denger bahkan saya dapatkan jika pesertanya ibu2 yg sebaya (separuh baya, pen), "sebenarnya bukannya saya sombong.....bla bla..... atau kadang bukannya saya mau pamer ....bla bla bla dengan semangat menceritakan tentang sedekahnya, hajinya, umrohnya, tahajudnya sll. Lalu......entahlah apa yang sebenarnya yg dimaksut sebenar2 hatinya!
Sering kali kita mendengar kata2 demikian, intinya agar orang memaklumi bahwa sebenarnya pelaku agar tidak dibilang sombong, pamer, sok, dan sebagainya, tapi itu sebenarnya sombong, seberapa ukuran sombong tidak ada yg bisa menimbang kecuali hatinya, dirinya sendiri dan Allah. Saat kita menyatakan demikian itu sebenarnya sombong, karena perbuatan yang tadi mestinya hanya untuk Allah, kita sampaikan kepada yg tidak punya kepentingan atas amal tersebut, bahkan Rosulullah, manusia suci pilihanNya pernah menegaskan " 3 perkara yang merusak amal perbuatan baik, yaitu berbangga terhadap amal perbuatannya. Sadar atau tidak sadar, hal demikian perlu diwaspadai oleh siapapun agar deposito dan tabungan kebaikan tidak masuk ke rekening orang lain atau bahkan salah rekening.
Betapa buruknya sombong, pamer dan teman2nya, karena itu kenapa berulang kali Allah dan RosulNya menegaskan agar tidak melakukan bahkan memiliki sifat demikian, sombong dan konco2nya bisa merusak amal baik, bisa merusak hubungan dengan orang lain, bisa memacetkan rizki, mempersulit urusan, memperbanyak musuh, menghilangkan keberkahan rizki, merusak fisik, menghambat kesembutan penyakit, dan seeebagainya. Stop press apapun yang berhubungan dengan sombong, karena setan menjadi terhina karena sombong, dan manusia terpuruk kehidupannya karena mengambil porsi sifat ketuhanan.
Apa yang perlu kita lakukan, agar sifat sombong dan konco2nya tidak mampir ke dalam diri kita dan menyukai tinggal dalam tubuh dan hati kita, hal2 ini mudah2an bisa menjadi nasehat untuk kita:
1. Menjaga ketaqwaan kepada Allah hingga mampu menjaga tubuh agar tidak bermaksiat kepadaNya
2. Menegakkan sunnah Rasul dalam kata dan perbuatan, sekalipun manusia tidak menyukainya
3. Menjaga perintah Allah dalam suka (lapang) maupun sempit (sulit) menghimpit
4. Ridho atas semua ketentuanNya baik ringan maupun berat
5. Merasa tiada memiliki apapun dan dimiliki oleh siapapun, kecuali kita semua milikNya.
2. Menegakkan sunnah Rasul dalam kata dan perbuatan, sekalipun manusia tidak menyukainya
3. Menjaga perintah Allah dalam suka (lapang) maupun sempit (sulit) menghimpit
4. Ridho atas semua ketentuanNya baik ringan maupun berat
5. Merasa tiada memiliki apapun dan dimiliki oleh siapapun, kecuali kita semua milikNya.
Mudah2an sombong dan sohibnya tidak bersemayam dalam hati kita, kalau toh jika mereka mampir ke rumah hati kita agar segera pulang kerumahnya sendiri, dan tidak lagi hinggap dihati kita, dan doa dan istighfar adalah senjata luar biasa orang mukmin untuk memberantas pemberontak hati saya dan kita semua. Mudah2an kita termasuk orang2 yang dikumpulkan oleh Allah bersama2 orang2 yang lembut hatinya, amin yaa robbal ' aalamiin. Waallahua'lam bishshowaab.
Lembur wiken, 7 maret 2015
Jimbaran, dibawah rintik2 hujan.
Jimbaran, dibawah rintik2 hujan.
Share manfaat ilmu di www.gushasan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar