Move On...

Seusai memberikan kajian di salah satu lembaga semalam, saya melihat anak muda yang murung, malas bercakap-cakap, raut wajahnya gelisah, dan melihat guratan wajahnya saya yakin anak ini sedang punya masalah.

Saya ucapkan salam kepada yang bersangkutan, kemudian ia menjawabnya dengan malas dan nada tak acuh, saya tanya "dari mana mas? "Tanjung Pak', jawabnya, "ada apa mas, kok murung, nggak boleh lo, malam-malam begini murung, apalagi ini di tempat sepi, nanti di "sapa" jin baru terasa lo, dia ?
masih acuh dengan imbauan saya. Saya tanya salah satu tokoh  Tanjung, kemudian dia kaget, kok kenal pak ya? emang Bapak siapa? saya ceritakan identitas saya, lalu mulailah dia mengangkat kepalanya dan dia bercerita panjang lebar tentang problematikanya, dan ternyata masalahnya putus cinta, cintanya ditolak sama orang tua gadis karena ia belum bekerja.Cinta, cinta...sampai kapan kamu terus memperdaya anak muda hahaahhahaha

sahabat2 sekalian yang mulia...

Dan setiap kita pasti akan dihadapkan masalah, masalah ini hanyalah sudut pandang kita, ada masalah besar yang bisa ringan karena dipandang kecil bagi pelakunya, demikian pula masalah kecil dianggap besar bahkan sangat besar karena pelakunya tidak tahu bagimana menyelesaikannya.

Bisa kita bayangkan, bahwa jika kita ketemu dengan orang yang tidak kita kenal, kemudian kita menawarkan jasa untuk membantunya, betapa tidak efektifnya komunikasi kita saat kedua belah pihak tidak saling mengenalnya, yang ingin saya sampaikan disini bahwa "ketokohan", dan pengetahuan seseorang tentang reputasi, status ternyata memberikan solusi separuh dari masalah yang dihadapinya. Integritas seseorang akan membuat orang lain begitu terbuka dengan masalahnya dan disitulah saat efektif menanamkan nilainya termasuk nasehat yg baik. Betapa kebaikan tidak akan megakar/menancap dengan kuat saat disampaikan oleh orang2 biasa, atau bahkan orang2 sekitarnya menganggap yang menyampaikan orang biasa. (siapa ente?). Perlu rasanya setiap waktu kita berupaya agar tindakan kita, punya dampak luar biasa bagi orang lain, minimal dianggap lebih dari biasa. 

Beberapa catatan penting agar kita mudah move on, bisa beranjak dari hal2 buruk dalam kehidupan kita.

Pertama ; "Personal Building" Membangun kepercayaan adalah hal penting untuk kelangsungan kehidupan agar bisa menyelesaikan banyak masalah dalam semua lini kehidupan kita, atau bahkan saya sangat percaya bahwa integritas, nilai yang kuat terbangun, keimanan, akan bisa memberikan kekuatan lebih saat kita punya masalah. maka membangun imunitas dari dalam diri adalah benteng paling penting agar kita tidak mudah terpuruk dalam persoalan-persoalan kehidupan. meningkatkan kualitas kehidupan, terus berupaya, belajar dan merenung adalah upaya untuk membangun pribadi yang kokoh.

Kedua; Problem Solving, jangan terus menerus memikirkan masalah, kita harus pandai memilah masalah, kemampuan ini harus kita bangun, karena ada banyak orang terjebak pada masalah, seolah2 berupaya menyelesaikannya tapi justru berputar2 pada masalah sehingga hal2 besar dalam hidupnya terabaikan.

Kita harus bisa menyelesaikan masalah, hal2 yang bisa kita lakukan dalam menyelesaikan masalah adalah: 

1. Masalah adalah bunga kehidupan, sudut pandang ini harus kita bangun agar
    tidak terjebak pada rumitnya masalah, atau bahkan agar masalah bisa   
    memberikan dampak positif dalam kehidupan.
2. Kenali masalah, kenali dengan baik ini masalah yang sebenarnya atau 
    justru karena dampak dari hal lain yang menjadi masalah.
3. Prioritaskan dalam menyelesaikan masalah. Tidak semua masalah harus 
    selesai hari itu, bahkan ada masalah dengan berjalannya waktu 
    akan selesai  dengan sendirinya. Entahlah.....hehehe
4. Jangan terlalu fokus pada masalah, sesekali kita perlu keluar untuk tidak 
    memikirkan masalah, ini yang disebut dengan 'cooling down", agar hati dan 
    kepala tetap dingin.
5. tetap menjaga perasaan dengan orang2 yang kita anggap bermasalah,  
  agar kinerja tidak terganggu, karena umumnya saat kita berhadapan 
  masalah dengan orang lain, komunikasi tidak efektif, kaku dalam relasi, 
  terhambatnya informasi dsb, jadi tetap harus menjaga profesionalisme.
6. Jika masalahnya adalah masalah rasa, putus cinta, tidak punya pekerjaan, maka lebih baik memprioritaskan dulu mana yang layak untuk dikuatkan, misal, jika kita memprioritaskan pekerjaan, maka cinta akan lebih mudah kita raih, maka move on akan lebih mudah, tinggal pilih. Jika cinta kita dahulukan dari pada pekerjaan, maka sulit rasanya cinta mendukung untuk mendapatkan pekerjaan.  PRIORITAS yang bisa saling menguatkan yang perlu didulukan.

Cinta akan tumbuh dengan sempurna jika kita bangun diatas ketulusan, namun merawat cinta tidak cukup hanya tulus, tapi harus pula dengan Fulus (uang), maka bekerjalah dengan baik, optimal, kesungguhan, maka apa saja yang engkau ingin raih akan mudah engkau dapatkan. (wallahua'lam bishowab)

 ** anak muda tadi akhirnya memutuskan untuk fokus mencari pekerjaan, daripada kembali lagi pada gadis pujaannya, entah itu karena nasehat saya tadi, atau karena saya traktir mie ayam di deket perempatan Siligita, entahlah!

5 Maret 2015
Gus Hasan - dengan Visi besar!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar