Cinta adalah
salah satu pesan agung yang Allah sampaikan kepada umat manusia sejak awal
penciptaan makhluk-Nya. Dalam salah satu hadis yang diterima dari Abu Hurairah,
Rasulullah SAW bersabda, ''Ketika Allah mencipta makhluk-makhluk-Nya di atas
Arsy, Dia menulis satu kalimat dalam kitab-Nya, 'Sesungguhnya cinta kasihku
mengalahkan amarahku'.''(HR Muslim). Atau dalam versi yang lain, ''Sesungguhnya
cinta kasihku mendahului amarahku.'' (HR Muslim).
Dalam kehidupan
manusia, cinta sering direfleksikan dalam bentuk dan tujuannya yang beragam. Ada
dua bentuk cinta. Pertama, cinta karena Allah. Kedua, cinta karena manusia.
Seseorang yang mencintai orang lain karena Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan
mengarahkan cinta itu sebagai media efektif untuk saling memperbarui dan saling
introspeksi diri, sudah sejauh mana pengabdian kita kepada Allah. Cinta model
ini akan berujung pada kepatuhan total dan ketundukan tulus, bahwa apa yang
dilakukannya adalah semata-mata karena pembuktian cintanya kepada Allah dan
Rasul-Nya.
Allah Mengajarkan Cinta
Manusia Istimewa
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan bersungguh-sungguhlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapatkan keberuntungan.” (Al-maidah; 5 : 35)
“3 hal yang selalu dijaga oleh manusia istimewa : senantiasa menjaga kesucian dirinya, menjaga amal-amal sholeh dan sederhana dalam kehidupannya”. (kitab nashoihul Ibad).