GOMBAL.....

Terkadang dalam kesendirian saya suka merenung tentang kehidupan saya, tentang aktifitas saya, tentang banyak hal yang menghiasi kehidupan saya. Hiasannya betapa indah, uang, teman, keluarga, kemudahan mendapatkan rizki, rumah, kendaraan, popularitas, gadget yg ada ditangan, handphone yg bisa setiap waktu ganti, tempat hiburan yang bisa setiap kali saya kunjungi, hiburan apa saja bisa saya pilih, pilihan syahwat yang setiap kali tertawarkan bisa menjadi pilihan itupun kalau mau, wong tinggal milih.......,
panggilan dan status yang bisa dibanggakan, bahkan banyak orang bangga atasnya, penghormatan yang melebihi manusia pada umumnya.
Semua ada, didepan mata, bahkan tidak sedikit orang datang jauh2 hanya meminta air putih untuk didoakan, meminta doa agar terkabul harapannya, memberikan amplop isi cek dan uang puluhan juta, semua ada didepan mata, bahkan dengan panggilan berbagai macam status yang membuat siapapun bangga. Pak kyai, pak ustadz, mas bro, Gus, pak bos, Bos, minta petunjuk Pak, de el el.
Kalau saja kita tarik garis lurus, hal demikian juga terjadi pada kita, saya, anda dan kami sahabat2 saya yang baik hati,  tentunya dengan hiasan yang berbeda, status bos karena anda juragan, status pak guru karena anda guru, status ustadz karena anda guru agama, status siap jendral, karena anda jendral, status pak atau Bu, karena anda manager, anda direktur, anda atasan, anda pimpinan dan sebagianya.
STATUS......apakah itu yang sebenarnya kita cari, panggilan yang nempel dalam gelar sosial, uang yang nempel akibat kerja2 kita, jabatan atas ikhtiar kita, atau pahala karena kita merasa sudah melakukan hal2 yang istimewa menurut kita. Kepemilikan rumah, vila, atau hotel mewah karena kita rajin bekerja dan berusaha...dusssss, saya yakin, andai kita jujur betul dalam hati bukan itu yang kita cari, yuppsss itu kita mau dan perlukan, tapi itu bukan hal yang paling kita cari.
Yang kita cari nilainya, kita cari kemanfaatannya, yang kita cari kemuliaan, penghargaan dan proses nilai atasnya, bukan materinya, mungkin tulisan ini terlalu absurt, tapi itulah yg sebenarnya. Saat semua itu kita miliki tapi realitasnya kita tidak bisa merasakan "nikmat" atas nilainya sebenar kita telah berbohong pada diri kita sendiri. Siapapun tukang jamu bisa bilang jamunya, obatnya nomer wahid yang bisa menyembuhkan semua penyakit, tapi penyakit pada dirinya tidak mampu dia halau dengan obat hasil promosinya ibarat ia telah menipu fikirannya sendiri. Saat anda punya status apapun wujud status itu, tapi anda tidak komitmen menjaga nilai2nya, seperti jujur, adil, bertanggungjwab, menepati janji, disiplin, kuat, berakhlak, beretika, de el el, dan itu kita wajibkan pada orang lain sedangkan realitasnya tidak anda jalankan, itu artinya kita berbohong pada diri kita sendiri. ALQUR'AN menyitir itu dalam ayatnya " .... dan sesungguhnya orang munafiq itu mereka bukan menipu Allah tapi mereka menipu diri mereka sendiri (Qs. 2: 9).
Entahlah.........ini hanya nasehat untuk diri saya, karena pada intinya saya hanya ingin menjadi hamba Allah yg sebaik2nya, menjadi pribadi yg selalu menjadi lebih baik dalam hari2 kehidupan, dan bermanfaat bagi semua makhluk tuhan. Saya tidak butuh statusnya, saya tidak butuh amplopnya, tapi saya mau isnya saja, hehehe
Semua yang menghiasai kehidupan saya, anda dan kita itu hanya lembaran sejarah, goresan kata dan perbuatan jika hanya kita lalui dengan HANYA, itu GOMBAL dunia, yg itu bisa usang dan lapuk dimakan waktu, dan bahkan hilang dicuri penjahat kehidupan, GOMBAL akan bernilai jika bermanfaat, berguna, dijadikan sarana menjadi hamba Tuhan, dan sarana beribadah menjadi lebih baik.
Wallahua'lam bishshowaab.
#Renung merenung......gak usah digugu nek gak manfaat.
7 maret 2015/20.00
Www.gushasan.com

1 komentar:

Unknown mengatakan...

yo gombal mukio, semoga selalu dalam lindunganNya...aamiin

Posting Komentar